22 April 2013

Mengalirlah bersama duka.

Entah dimana aliran ini bermuara, semoga luruh bersama dukanya.
Bagai air terjun yang menggenang di dasarnya, tak pernah kembali lagi ke asalnya
Jadikan hanya aku dan mimpiku yang berada diatas sana, biarlah kekeringan tanpa air agar bisa terbang ke galaksi lain
Kapanpun air ini mengering... Kumohon cepatlah musim kemarau. Mataku sudah lelah menopang alirannya...

-Nidia Puspaningrum, 22 April 2013-

No comments: